1.
BERFIKIR
DEDUKTIF
Deduksi
berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari
keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi
adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat
umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara
deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
a.
Silogisme adalah suatu proses penarikan
kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposisi(pernyataan)dansebuah konklusi (kesimpulan).
b.
Jenis-jenis Silogisme :
c.
Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan
premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di
antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:
Semua
tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor/ Premis Umum)
Akasia
adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
Akasia
membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan
Silogisme Hipotetik
Silogisme
hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Contoh:
Jika
hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang
hujan.(minor)
Saya
naik becak (konklusi)
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
Nenek
Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek
Sumi berada di Bandung.
Jadi,
Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
Dia
menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda
telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Silogisme Disjungtif
Silogisme
disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif
sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari
salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme
hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang
semestinya. Contoh:
Heri
jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata
Heri berbohong.(premis2)
Ia
tidak jujur (konklusi).
2.
BERPIKIR INDUKTIF
Pikiran
adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk
merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya
secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan.
Induktif
Induktif
adalah salah satu metode berpikir, induktif adalah metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
a.
Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang
serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau
peristiwa itu. Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang diperoleh
melalui pengalaman, observasi, wawancara atau studi dokumentasi. Sumbernya dapat
berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-peristiwa
politik, sosial, ekonomi, atau hukum. Dari berbagai gejala atau peristiwa
khusus itu, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan, atau perasaan
tertentu.
Ø Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi atas dasar penyimpulan yang
telah diselidiki.
®Contoh
: data survey LSM
Ø Generalisasi Dengan Loncatan Induktif
Adalah
generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
® Contoh
: Hampir seluruh partai mendapat pendapatan dari hasil korupsi.
b.
Analogi
adalah
suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan.
Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
Ø Ada 2 macam analogi,yaitu :
ü Analogi Induktif
Analogi
induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif
merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan
yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
barang khusus yang diperbandingkan.
ü Analogi Deklaratif
Analogi
deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang
sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh
Paragraf Sebab Akibat
Contoh
Paragraf Sebab Akibat 1;
Banyak
sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi 10 tahun belakangan. Pemerintah
sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun
faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat
dari penebangan liar tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah
tidak adalagi yang mengikat. Olehkarena itu tiap datang musim hutan selalu
terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.
Contoh
Paragraf Sebab Akibat 2;
Budi
adalah anak yang baik. Ia suka membantu orang tua kapanpun. Kebiasaan menabung,belajar, dan suka menolong sudah
ia lakukan sejak masih kecil. Sekarang di sudah tumbuh menjadi seorang pemuda
yang siap menjalani hidup. Akibat kebiasaan lamanya ia sudah siap menghadapi
berbagai masalah yang datang silih berganti.
Contoh
Paragraf Sebab Akibat 3;
Ani
dan Ina adalah 2 orang yang bersahabat sejak mereka masih kecil. Suatu hari
muncul masalah antara mereka berdua. Ani melaporkan Ina yang ketahuan sedang
menccontek di kelas. Akibatnya Ina dipanggil ke ruang kepala sekolah dan diberi
nasihat di sana. Karena tidak terima dengan perlakuan Ani yang sudah dianggap
sebagai sahabat sejati Ina menjadi benci terhadap Ani dan mereka menjadi sering
beradu mulut. Akibat beradu mulut terus menerus suatu saat mereka berkelahi dan
saling melukai. Mereka seperti sudah lupa akan persahabatan mereka dulu.
SUMBER
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar